Berita Hawzah – Pertemuan resmi ini diselenggarakan dengan tujuan memperkuat dan memperluas hubungan ilmiah serta akademik antara dua pusat besar pendidikan tinggi Islam.
Hujjatul Islam wal Muslimin Abbasi (Rektor Jamiatul Mustafa), dalam sambutannya di Universitas Alauddin, menyampaikan rasa gembira atas kesempatan tersebut dan menegaskan: "Ini adalah kunjungan ketiga saya ke Indonesia, sebuah peluang berharga untuk memperkuat jaringan kerja sama antar universitas Islam. Saya sungguh berharap hubungan ilmiah antara Iran dan Indonesia semakin berkembang."
Dalam pengenalan Jamiatul Mustafa al-‘Alamiyyah, beliau menjelaskan bahwa universitas ini merupakan pusat internasional pendidikan tinggi Islam dengan misi mendidik mahasiswa dari seluruh dunia. Abbasi menambahkan, 97 hingga 98 persen mahasiswa al-Mustafa berasal dari lebih dari 120 negara, dengan sekitar 150 program studi dalam tiga bidang utama: ilmu-ilmu Islam, ilmu-ilmu humaniora dengan pendekatan Islam, serta bahasa dan budaya. Program ini mencakup pengajaran 21 bahasa dunia, termasuk bahasa Melayu (Indonesia).
Menanggapi minat Universitas Alauddin terhadap bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, Abbasi menyatakan kesiapan al-Mustafa untuk berperan sebagai jembatan strategis antara Universitas Alauddin dan universitas-universitas spesialis di Iran. Ia menekankan: "Kami siap menjadi penghubung antara Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dan universitas-universitas lain di Iran."
Sementara itu, Prof. Hamdan Johannes, Rektor Universitas Alauddin, menegaskan komitmen kampusnya untuk memperkuat hubungan akademik yang telah terjalin. Ia menyebutkan bahwa hubungan antara kedua universitas sangat baik dan konstruktif.
Hamdan menambahkan, program khusus telah dirancang untuk mengirimkan dosen ke Iran dalam kursus jangka pendek, dengan daftar awal peserta yang sudah disiapkan. Langkah ini menunjukkan keseriusan Universitas Alauddin dalam memperluas cakrawala akademik di bidang studi Islam, filsafat, kedokteran, dan teknologi.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak juga membahas langkah-langkah praktis ke depan, termasuk finalisasi nota kesepahaman kerja sama, pelaksanaan program pertukaran dosen, serta proyek penelitian bersama antara kedua universitas.
Your Comment